Mengenal Jenis Perban dan Fungsinya

Mengenal Jenis Perban dan Fungsinya

Baca Juga



Perban dikenal sebagai perangkat medis pendukung keperawatan yang biasa digunakan untuk membalut luka. Sebagian orang hanya mengenal bentuk serta fungsinya secara sederhana. Namun tahukah Anda, terdapat berbagai jenis perban beserta fungsi yang menyertainya? Apa saja? Mari simak ulasan berikut.

Perban termasuk dalam protokol pengobatan untuk terapi luka superfisial. Perban memiliki berbagai fungsi tergantung pada jenis luka yang dialami. Berdasarkan lapisannya, perban terbagi menjadi tiga macam. Lapisan primer membantu dalam menghilangkan jaringan mati serta membersihkan luka. Lapisan sekunder perban berfungsi untuk menyerap materi dari luka, sedangkan lapisan tersier perban berfungsi untuk menahan lapisan perban lain agar tidak lepas atau bergerak. Setelah luka membaik dan mulai ke tahap penyembuhan, perban oklusif dianggap dapat membantu meningkatkan proses pemulihan. Beberapa jenis perban juga dirancang khusus untuk membalut luka tertutup, memberikan tekanan pada cedera, maupun mengurangi tekanan pada cedera.

Selain memilih jenis, ukuran, dan komposisi perban, mengetahui teknik penggunaan perban pada luka juga sangat penting. Karena penerapan perban yang salah dapat mengakibatkan kerusakan jaringan, dan bahkan risiko amputasi. Lokasi cedera atau luka dapat memengaruhi bagaimana dan jenis perban apa yang sesuai untuk membalut luka tersebut. Namun, sebelum menggunakan perban, Anda dianjurkan untuk membersihkan luka atau cedera untuk menghindari infeksi, serta menggunakan kain kassa steril untuk menekan perdarahan jika diperlukan.

Ada beberapa hal penting yang harus Anda perhatikan dalam penerapan perban pada luka, yakni pastikan ukuran perban telah sesuai dengan bagian tubuh atau luka yang akan dibalut, tempelkan perban dengan tegas namun tidak terlalu ketat untuk menjaga sirkulasi udara di sekitar bagian tubuh yang mengalami cedera. Ikatlah ujung balutan terakhir dengan ikat simpul, serta gunakan klip perban atau perekat untuk mengamankan balutan.

Perban sendiri terdiri dari tiga jenis utama, yakni perban gulung, perban tubular dan perban segitiga.
  • Perban Gulung. Perban gulung terbagi dalam tiga jenis, yakni:

    Perban yang terbuat dari bahan tenun halus dan berpori,  memungkinkan aliran udara yang sangat baik, namun tidak memberikan tekanan yang besar pada luka dan tidak dapat menyangga sendi.
  •     Perban elastis, perban gulung yang dapat menyesuaikan diri dengan bentuk bagian tubuh. Umumnya digunakan untuk menutup luka dan menyangga cedera jaringan seperti keseleo. Perban ini bersifat lentur, namun dapat memberikan tekanan di sekitar luka untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.
  •     Perban krep, jenis ini cocok digunakan untuk memberikan balutan kuat pada cedera persendian.

  • Perban Tubular. Perban jenis ini merupakan perban berbentuk tabung dengan lubang di tengahnya. Perban tubular digunakan untuk menahan balutan pada jari tangan atau kaki dan menyangga persendian yang cedera. Perban ini terbuat dari kain yang halus. Untuk sendi pada pergelangan kaki, Anda bisa menggunakan perban tubular yang elastis. Sedangkan perban tubular dari kain kassa dapat digunakan untuk jari tangan dan jari kaki. Perban jenis ini tidak memberikan tekanan apa pun untuk menghentikan perdarahan. Sebelum menempatkan perban tubular pada bagian yang cedera, Anda dapat memotongnya menyesuaikan ukuran bagian tubuh yang cedera. Beberapa perban tubular tersedia dengan perangkat khusus yang ditempatkan di atas bagian tubuh yang terluka untuk membantu menerapkan perban.

  • Perban Segitiga. Perban segitiga secara umum juga dapat digunakan sebagai gendongan untuk menyangga bagian tubuh tertentu seperti siku dan lengan Anda. Perban ini juga dapat membantu untuk mempertahankan posisi perban penutup luka. Penerapan perban segitiga bisa dimulai dengan meminta orang tersebut untuk meletakkan lengan mereka di dadanya. Anda bisa mulai menempatkan perban di bawah lengan dan balutkan ke belakang lehernya. Letakkan separuh bagian perban lainnya melewati lengan, sehingga ujung atasnya bertemu dengan sisi perban lainnya di bahu. Lalu, ikatkan dengan membentuk simpul.  Anda bisa memasukkan ujung perban yang tersisa ke bagian lengan atau pertahankan letaknya dengan menyematkan peniti atau penjepit.

Untuk mempercepat penyembuhan, luka atau cedera di tangan, lutut, dan daerah lain yang memungkinkan terkontaminasi kotoran, maka harus dibalut dengan pita perekat dan kain kassa steril. Ganti perban setiap hari atau ketika sudah terlalu basah dan kotor, untuk menjaga luka tetap kering dan bersih. Luka yang dapat dengan aman dibiarkan tanpa perban akan lebih mungkin cepat kering dan sembuh lebih cepat. Untuk luka dengan area cakupan yang luas, gunakan perban oklusif atau semi oklusif untuk menjaga luka tetap lembap dan mengurangi terjadinya bekas luka. Dan untuk penanganan luka yang lebih berat, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan yang sesuai dengan luka Anda.

Sumber : alodokter.com

Related Posts

Mengenal Jenis Perban dan Fungsinya
4/ 5
Oleh